Dendrobium Sw. seksi Latouria (Blume) Miq.

slide5

Gambar 1. Dendrobium eximium Schltr. (kiri atas), Dendrobium bifalce Lindl. (kanan atas), Dendrobium johnsoniae F. Muell. (kiri bawah), Dendrobium spectabile (Blume) Miq. (kanan bawah).

Dendrobium seksi Latouria terdiri atas 50 jenis yang tersebar di utara dari Philippina sampai ke selatan di Australia dan di Barat dari Jawa sampai ke Timur di Samoa dengan pusat keragaman jenis di Pulau New Guinea (PNG dan Papua- teritori Indonesia) tercatat sebanyak kira-kira 45 jenis. Kelompok ini tumbuh pada hutan hujan tropis mulai dari permukaan laut sampai pegunungan setinggi 2000 meter di atas permukaan laut. Kelompok Latouria menyukai tempat tumbuh (habitat) dengan curah hujan sepanjang tahun. Perawakan tumbuhan mulai dari ukuran kecil sampai besar dengan bunga yang bervariasi dalam ukuran, warna dan aroma. Ketika berbunga ada yang bisa  bertahan sampai lebih dari sebulan seperti pada Dendrobium  spectabile (Blume) Miq.

Group Latouria berkerabat dekat dengan group Dendrocoryne Lindl., yang banyak tumbuh di Australia. Perwakan tumbuhan meskipun mirip, group Latouria dapat dipilah dari karakter bunganya yang spectacular dan berair dengan lidah (labellum) yang melekat dengan kokoh pada dasar bunga.  Batangnya yang sering dikenal dengan sebutan “Pseudobulb” – artinya berumbi semu, tumbuh cukup rapat dan berbentuk –club-shape- beberapa tumbuh tegak dan ada yang condong atau melengkung. Daunnya tersusun pada bagian ujung batang dan tidak menumpu pada daun pelepah yang menyelubungi batang seperti pada group Spatulata. Bunganya tersusun dalam suatu tangkai perbungaan yang disebut ‘peduncle’ dan perbungaan itu sendiri dikenal sebagai ‘Inflorescence’. Tangkai perbungaan akan muncul tepat di bagian bawah daun, sering terminal, namun bisa juga lateral artinya perbungaan akan keluar dari samping batang. Lidah-Lip-Labelum juga memiliki 3-lobes seperti pada group Spatulata, dengan calus yang muncul dengan menyolok. Karena keunikan bunganya beberapa jenis sering dibudidayakan sebagai tanaman hias dengan harga jual bisa mencapai jutaan rupiah seperti Dendrobium spectabile dan Dendrobium alexandrae. Kedua jenis ini hampir serupa hanya berbeda dalam corak warna yang muncul pada mahkota (Petal) dan kelopaknya (sepal) yang agak bergelombang.

Pesona dari kelompok anggrek ini memicu pemerhati dan pemburu anggrek dengan intensif mencari dan mengoleksi sebagai tanaman hias. Kegunaan lainnya, jenis-jenis anggrek kelompok Latouria umumnya sebagai tanaman berpotensi untuk disilangkan dan dibudidayakan. Hasil budidaya ketika diperdagangkan berkisar antara Rp. 50.000, hingga Rp. 2.000.000,- berdasarkan ukuran besar kecilnya rumpun dan jumlah perbungaan yang dihasilkan.

Beberapa jenis dalam group Latouria sudah sulit dijumpai tumbuh di habitat alami. Sehingga ada yang sudah terancam punah seperti Dendrobium alexandrae dan Dendrobium spectabile yang masuk dalam index IUCN dan Undang-Undang Perlindungan Keanekaragaman Hayati di Indonesia.

Leave a comment